Mencari kesalahan kata pada bahasa indonesia

Posted On // Leave a Comment

Tiga Kesalahan Berbahasa Indonesia

Tidak mudah untuk menguasai Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBI). Pedoman pemakaian berbahasa Indonesia itu sarat dengan beragam aturan yang harus ditaati oleh para pengguna bahasa. Hal ini disebabkan kemahiran berbahasa mencerminkan sikap penggunanya karena. Jika pengguna bahasa berhati-hati menggunakan bahasa, sesungguhnya sikapnya itu mencerminkan kualitas dirinya. Oleh karena itu, hendaknya kita terus berusaha agar menjadi pengguna bahasa yang taat terhadap tatabahasanya. Dalam kasus kesalahan-kesalahan berbahasa, saya menemukan tiga jenis kesalahan yang sering dilakukan pengguna bahasa. Berikut penjelasannya.
Kesalahan Frasa Idiomatis
Frasa idiomatis adalah kelompok kata yang selalu hadir secara berpasangan untuk mendukung satu pengertian. Jadi, kelompok kata ini selalu memiliki pasangan sehingga berjumlah dua kata. Hubungan dua kata ini tidak boleh dipisahkan karena akan mengganggu penangkapan pemaknaan kalimat yang dibentuknya. Perhatikan bentuk kalimat di bawah ini.
Contoh 1:
Pelemparan granat di Solo diduga berkaitan Pilkada Jakarta.
Jika dibaca sekilas lalu, seakan kalimat tersebut tidak memiliki kesalahan. Namun, sebenarnya kalimat tersebut merupakan bentuk kalimat yang salah. Kesalahan itu terletak pada ketidakhadiran kata tugas dengan setelah kata berkaitan. Mengapa? Karena kata berkaitan selalu berhubungan dengan pihak kedua. Dengan demikian, kalimat tersebut perlu diperbaiki menjadi kalimat di bawah ini.
Pelemparan granat di Solo diduga berkaitan dengan Pilkada Jakarta.
Selain frasa idiomatis berkaitan dengan di atas, kita dapat menjumpai frasa idiomatis yang lain, yaitu sehubungan dengan, berhubungan dengan, berpasangan dengan, bertanding dengan, berkenaan dengan, bergandengan dengan dan lain-lain.
Kesalahan Kata Ulang
Kata ulang atau yang sering disebut reduplikasi adalah kata yang mengalami perulangan bentuk dan makna. Perulangan ini dapat terjadi sebagian dan seluruhnya. Bahasa Indonesia memiliki empat jenis kata ulang, yaitu kata ulang utuh atau penuh, kata ulang sebagian, kata ulang berubah bunyi, dan kata ulang berimbuhan. Dari empat jenis kata ulang di atas, kita mudah sekali menemukan kesalahan penggunaan kata ulang sebagian. Perhatikan kalimat di bawah ini.
Contoh 2:
Presiden telah berulangkali menyampaikan penjelasan bahwa koruptor harus dihukum berat.
Sepintas kalimat di atas tidak salah. Namun, kita akan menemukan kesalahan itu jika kalimat itu dicermati secara saksama. Di manakah kesalahan kalimat di atas terjadi? Jawabnya adalah penggunaan kata berulangkali.
Kata berulangkali termasuk kata yang tidak baku karena tidak menunjukkan makna tunggal. Kata tersebut berasal dari dua jenis kata yang berbeda tetapi digabung begitu saja. Seharusnya kata tersebut dikembalikan kepada bentuk semula agar dapat diubah menjadi dua kata ulang yang berbeda. Dengan demikian, kata berulangkali perlu diganti menjadi berulang-ulang atau berkali-kali. Berdasarkan penjelasan di atas, kalimat di atas harus diubah menjadi kalimat di bawah ini.
Presiden telah berulang-ulang menyampaikan penjelasan bahwa koruptor harus dihukum berat; atau
Presiden telah berkali-kali menyampaikan penjelasan bahwa koruptor harus dihukum berat.
Kesalahan Resiprokal
Resiprokal adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan dua perbuatan secara bergantian. Untuk menyatakan tindakan bergantian atau berbalasan, kalimat resiprokal dapat terlihat pada penggunaan kata saling atau jenis kata ulangnya. Perhatikan contoh kalimat resiprokal di bawah ini.
Contoh 3:
Kita harus saling bermaaf-maafan seusai merayakan lebaran.
Sepintas kalimat di atas sudah menjadi kalimat yang benar. Namun, sesungguhnya kalimat tersebut merupakan bentuk kalimat yang salah karena menggunakan dua bentuk kata untuk makna yang sama. Kesalahan pertama dapat dilihat pada penggunaan kata saling dan kesalahan kedua adalah penggunaan kata ulang berimbuhan bermaaf-maafan. Karena menyatakan satu makna saling, seharusnya kalimat itu diubah menjadi kalimat di bawah ini.
Kita harus saling bermaafan seusai merayakan lebaran; atau
Kita harus bermaaf-maafan seusai merayakan lebaran.
Memang belajar bahasa memerlukan ketelitian dan kecermatan. Menguasai Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia tidaklah semudah dibayangkan banyak orang. Bahasa Indonesia memiliki kompleksitas aturan yang mengharuskan pemakai bahasa agar berhati-hati. Kesalahan kecil penggunaan bahasa Indonesia dapat mengakibatkan dampak besar karena ambiguitas makna yang dihasilkan. Belajar dari ketiga kesalahan dan cara memerbaikinya di atas, marilah kita berusaha mencintai bahasa Indonesia. 

 sumber : http://bahasa.kompasiana.com/2012/08/23/tiga-kesalahan-berbahasa/




wacana yang membedakan bahasa Indonesia pada tataran secara ilmiah & non ilmiah

Posted On // Leave a Comment

Wacana Ilmiah
·         Karya ilmiah merupakan sebuah pengkajian yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah kelompok. Jadi wacana ilmiah adalah wacana yang memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode penggunaan bahasa. Contoh : skripsi, disertasi, tesis dan lain-lain.

Arti lain wacana ilmiah
Wacana Ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan, yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis    yang formal dengan sistematis-metodis dan sintesis-analitis.
Dalam tataran ilmiah, bahasa Indonesia sangat wajib diperlukan terutama dalam penulisan karya ilmiah, sehingga bahasa yang baik dan benar sangat diperlukan agar pemahaman bahasa dalam satu paragraph ke paragraph lainnya dapat dimengerti.
Bahasa indonesia yang baik seharusnya sudah di tanamkan sejak dini, agar anak-anak dapat berbahasa dengan baik dan sopan. Sekarang ini kebanyakan bahasa telah mulai dipersalahgunakan oleh banyak orang, yang menggunakan bahasa tersebut tidak pada tempatnya sehingga menimbulkan kerancuan dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, sebaiknya sejak dini kita harus membiasakan diri menggunakan bahasa yang baik dan benar sehingga pemanfaatan bahasa dapat di rasakan dengan baik oleh semua pihak.

Contoh Wacana Ilimiah

Cara Mengatasi dan Mencegah Ejakulasi Dini secara Alami
Cara mengatasi ejakulasi dini pada pria atau bagaimana cara mencegah ejakulasi dini secara alami akan diulas disini.

Pengertian ejakulasi dini disini adalah ketidakmampuan mengontrol terjadinya ejakulasi sehingga terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Pria yang mengalami ejakulasi dini merasa tidak puas karena hubungan seksual segera berakhir, sementara pasangannya juga tidak puas.

Pada ejakulasi dini, ereksi penis tetap normal. Tetapi kalau tidak segera diatasi, pada akhirnya ejakulasi dini dapat mengakibatkan disfungsi ereksi. Sebaliknya pada disfungsi ereksi, terjadi kecenderungan ejakulasi dini. Artinya, pria yang mengalami gangguan ereksi, pada umumnya juga mengalami ejakulasi dini.

Ejakulasi dini dapat disebabkan oleh kebiasaan mengalami orgasme dan ejakulasi secara tergesa-gesa pada masa lalu, gangguan syaraf yang berkaitan dengan ejakulasi, dan infeksi bagian kelamin. Tetapi kini diketahui penyebab ejekulasi dini, berkaitan dengan kurangnya berfungsinya serotonin di dalam tubuh kita.

Pria perokok atau mengalami diabetes berisiko mengalami disfungsi ereksi. Tetapi akibat akhirnya dapat terjadi ejakulasi dini juga. Namun pengobatannya pasti berbeda, antara ejekulasi dini dan disfungsi ereksi yang mengakibatkan ejakulasi dini.

Wacana Semi Ilmiah
Semi Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya : berada diantara ilmiah
Arti lain Wacana non ilmiah
Wacana pada Tataran Semi Ilmiah merupakan wacana yang karakteristiknya berada di antara ilmiah dan non ilmiah.
Jenis-Jenis Wacana Semi Ilmiah : Artikel,Editorial,Opini,Feuture,Reportase.
Contoh wacana semi ilmiah
Contoh-contoh kalimat opini
1.      Dokter memperkirakan, jika kembali sadar, kemungkinan Yanto bisa mengalami kerusakan ingatan, bisu, atau lumpuh.
2.      Kisah Yanto ini juga sekaligus membuka kembali borok-borok kondisi sosial, ekonomi, dan bahkan politik negara kita. Wajib belajar yang digembar-gemborkan ternyata masih merupakan impian indah.
3.      Banyak orang Muslim yang tidak bangga menjadi Muslim dan tidak menjadikan tokoh-tokoh Islam sebagai idola mereka karena tidak mengenal sejarah Islam dengan benar.
4.      Semangat ilmiah dan perjuangan dalam dakwah Islam perlu kita warisi dari para ulama dan tokoh seperti Buya Hamka.
5.      Melihat tema yang dibahas dalam disertasi Abd. Moqsith tersebut, harusnya para ahli tafsir di Indonesia tertarik untuk menyimaknya.

Wacana Non Ilmiah
·         Wacana non ilmiah biasanya berupa cerita/tulisan yang bukan berdasarkan fakta, seperti cerpen, cerbung dsb. tidak ada metode khusus dalam bahasa penulisan, menggunakan bahasa sehari-hari yang tidak kaku dan mudah dimengerti.

Arti lain Wacana non ilmiah
Non Ilmiah (Fiksi) adalah satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb.

Ciri-ciri wacana non ilmiah:
  • Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
  • Fakta yang disimpulkan subyektif,
  • Gaya bahasa konotatif dan populer,
  • Tidak memuat hipotesis,
  • Penyajian dibarengi dengan sejarah,
  • Bersifat imajinatif,
  • Situasi didramatisir, dan
  • Bersifat persuasif.

Contoh wacana non ilmiah

Kisah Semut Dan Kepompong

Dikisahkan ada sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah disana bermacam-macam hewan, mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung dan sebagainya. Pada suatu hari datanglah badai yang sangat dahsyat. Badai itu datang seketika sehingga membuat panik seluruh hewan penghuni hutan itu. Semua hewan panik dan berlari ketakutan menghindari badai yang datang tersebut.

Keesokan harinya, matahari muncul dengan sangat hangatnya dan kicauan burung terdengar dengan merdunya, namun apa yang terjadi? banyak pohon di hutan tersebut tumbang berserakan sehingga membuat hutan tersebut menjadi hutan yang berantakan.

Seekor Kepompong sedang menangis dan bersedih akan apa yang telah terjadi di sebuah pohon yang sudah tumbang. "Hu..huu...betapa sedihnya kita, diterjang badai tapi tak ada tempat satupun yang aman untuk berlindung..huhu.." sedih sang Kepompong meratapi keadaan.

Dari balik tanah, muncullah seekor semut yang dengan sombongnya berkata "Hai kepompong, lihatlah aku, aku terlindungi dari badai kemarin, tidak seperti kau yang ada diatas tanah, lihat tubuhmu, kau hanya menempel di pohon yang tumbang dan tidak bisa berlindung dari badai" kata sang Semut dengan sombongnya.

Si Semut semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua hewan yang ada di hutan tersebut, sampai pada suatu hari si Semut berjalan diatas lumpur hidup. Si Semut tidak tahu kalau ia berjalan diatas lumpur hidup yang bisa menelan dan menariknya kedalam lumpur tersebut.

"Tolong...tolong....aku terjebak di lumpur hidup..tolong", teriak si semut. Lalu terdengar suara dari atas, "Kayaknya kamu lagi sedang kesulitan ya, semut?" si Semut menengok ke atas mencari sumber suara tadi, ternyata suara tadi berasal dari seekor kupu-kupu yang sedang terbang diatas lumpur hidup tadi.

"Siapa kau?" tanya si Semut galau. "Aku adalah kepompong yang waktu itu kau hina" jawab si Kupu-kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta bantuan si Kupu-kupu untuk menolong dia dari lumpur yang menghisapnya. "Tolong aku kupu-kupu, aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali bisa bertahan dari badai cuma hanya karena aku berlindung dibawah tanah". Si kupu-kupu akhirnya menolong si Semut dan semutpun selamat serta berjanji ia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.

Nah, hikmah yang bisa kita tarik dari dongeng diatas adalah, kita harus menyayangi dan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan. Intinya semua ciptaan Tuhan harus kita kasihi dan tidak boleh kita menghina makhluk yang lain.

karangan bebas menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar!

Posted On // Leave a Comment
Gunakan Bahasa Tubuh untuk Chemistry yang Anda Ciptakan

Kencan pertama mungkin tak jauh beda dengan wawancarakerja dengan perusahaan yang paling Anda idam-idamkan. Bila gagal menciptakan chemistry pada momen itu, besar kemungkinan kencan Anda tak akan ada lanjutannya. Bila pada kencan pertama ini Anda bisa membangun kedekatan dan komunikasi yang berjalan lancar, hubungan asmara Anda dengan si dia sudah pasti lancar. Chemistry membutuhkan usaha yang lebih dari sekedar rayuan dan sentuhan-sentuhan seksual. Lessons From 15,000 First Date karya Violet Lim, CEO dan co-founder dari Lunch Actually mengungkapkan cara-cara jitu untuk menciptakan chemistry yang baik.
1. Tanggap
Pada saat kencan pertama, tunjukkanlah ketertarikkan Anda padanya. Buatlah dia merasa bahwa dia berhak mendapatkan perhatian itu dengan tertarik pada topik pembicaraan yang sedang dia bangun. Dengan tanggap terhadap topik pembicaraannya, si dia akan memperlakukan Anda dengan cara yang sama dan akan dengan senang hati menghabiskan waktu bersama di kencan-kencan selanjutnya.

3. Pergunakan bahasa tubuh yang efektif

Gunakan bahasa tubuh untuk mendapatkan chemistry yang ingin Anda ciptakan.
- Jagalah posisi tubuh Anda. Hindari menyilangkan tangan di depan dada atau memosisikan tubuh seolah-olah ingin menjauhi si dia. Si dia akan berpikir Anda tidak tertarik padanya.
- Mirroring. Saat Anda bergerak sinkron dengan gerakan si dia, dia akan merasa nyaman ada di dekat Anda dan dia akan lebih terbuka.
- Jangan mengetuk-ngetukkan jari di meja atau menapak-napakkan  kaki ke atas dan ke bawah. Hal tersebut akan membuat Anda terlihat nervous atau bosan.
3. Apresiasi
Chemistry yang baik akan tercipta antara Anda dan dia jika Anda mampu menghargai dan menerima dia apa adanya, cara dia memperlakukan Anda, dan waktu yang dihabiskan berdua. Ucapkan terima kasih atas apapun yang telah dia perbuat untuk Anda.
4.  Positive mindset
Wanita sering cepat menilai pasangan kencannya hanya berdasarkan kesan pertama. Mereka memutuskan terlalu cepat bahwa si dia bukanlah orang yang tepat, padahal mungkin saja penilaian tersebut salah. Karena itulah. Padahal dengan membangun topik-topik pembicaraan yang menarik Anda akan lebih mengenal si dia, apakah pria yang tepat atau bukan.
5. Pecakapan yang baik
Jika Anda berpikir Anda bukanlah pembicara yang baik, Anda bisa menjadi salah satunya dengan mudah. Jadi apa itu percakapan yang baik? Membuat sebuah percakapan yang berkualias bukanlah didasari dari topiknya, tetapi cara menghubungkan pemikiran Anda dengan si dia. Buatlah pertanyaan yang jawabannya lebih dari iya atau tidak.

Sumber : http://www.duniaremaja.net/gunakan-bahasa-tubuh-untuk-chemistry-yang-anda-ciptakan-461.html